#SIP A. Definisi Sistem Informasi Psikologi



DEFINISI SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


1.      Sistem
Menurut Fat (dalam Hutahaean, 2014), sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berkegantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Indrajit (dalam Hutahaean, 2014) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Menurut Kusrini (2007), sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.




Menurut Susanto (2013), sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non-fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Sutarman (2009), sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.
Jadi, berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu himpunan, elemen, atau komponen-komponen fungsional baik fisik maupun non-fisik yang memiliki keterkaitan dan interaksi satu sama lain dengan tujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu secara harmonis.

2.      Informasi
Menurut Davis (dalam Anggraeni, 2017), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Kusrini dan Koniyo (2007) mengungkapkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.



Menurut Mulyanto (2009), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.
Sedangkan menurut Sunarto (2008), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Jadi, berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang penting dan lebih berguna bagi penerima untuk menjadi penentu keputusan saat ini dan keputusan yang akan datang.

3.      Psikologi      
                 Crow dan Crow (dalam Jahja, 2011) mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yaitu interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship) maupun yang bukan manusia seperti hewan, iklim, dan kebudayaan.
               Menurut Restian, A. (dalam Sahlan, 2018),  psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
Menurut Wade, C. dan Tavris, C. (2007), psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta cara perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.



Menurut Woodworth dan Marquis (dalam Basuki, 2008) psikologi di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas individu, baik aktivitas motoric, kognitif, maupun aktivitas emosional.
Sedangkan, menurut Wundt (dalam Basuki, 2008), psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness).
Jadi, dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tingkah laku, jiwa, kesadaran, aktivitas dan proses mental manusia yang dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal seperti interaksi manusia dengan dunia sekitarnya.

4.      Sistem Informasi Psikologi
               Suatu ilmu yang mempelajari sistem informasi dengan tujuan mendapat pemahaman bagaimana manusia membuat keputusan dalam merasakan dan menggunakan informasi formal.
              Sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi.



DAFTAR PUSTAKA

1. Anggraeni, E.Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta : ANDI.
2. Basuki, H.A.M. (2008). Psikologi umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
3. Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta : Deepublish.
4. Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta : Prenadamedia Group.
5. Kusrini. (2007). Strategi perancangan dan pengelolaan basis data. Yogyakarta : ANDI.
6. Kusrini., & Koniyo, A. (2007). Tuntunan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan        visual basic dan microsoft sql server. Yogyakarta : ANDI.
7. Mulyanto, A. (2009). Sistem informasi konsep dan aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
8. Sahlan, A.K. (2018). Mendidik perspektif psikologi. Yogyakarta :  Deepublish.
9. Sunarto. (2008). Teknologi informasi dan komunikasi sma kelas x. Jakarta : Gramedia Widiasarana      Indonesia.
10. Susanto, A. (2013). Sistem informasi akuntansi. Bandung : Lingga Jaya.
11. Sutarman. (2009). Pengantar teknologi informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
12. Wade, C., & Tavris, C. (2008). Psikologi. Jakarta : Erlangga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS I : KELEBIHAN & KEKURANGAN 6 IDEOLOGI

MAKNA NILAI SILA-SILA DALAM PANCASILA

TUGAS II : HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 & PASAL-PASALNYA