TUGAS I : KELEBIHAN & KEKURANGAN 6 IDEOLOGI
Nama
: Syifa Luthfia . P
NPM
: 16515782
Kelas
: 1PA 04
Fakultas
: Psikologi
Jurusan
: Psikologi
Mata
Kuliah : Pendidikan Pancasila
IDEOLOGI
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), ideologi memiliki arti Kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup, cara berpikir seseorang atau suatu golangan, Paham, Teori
dan Tujuan yang merupakan satu program sosial politik.
Ideologi adalah
kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains
tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum
(lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi
Marxisme).
1. IDEOLOGI
AGAMA
Ideologi Agama adalah ideology yang
bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam kitab suci suatu agama . Ciri
– ciri ideologi agama antara lain :
- Urusan Negara dan Pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum agama.
- Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara.
- Negara berlandaskan agama.
- Negara dan hokum berdasarkan kitab suci
- Peran pimpinan agama kuat
- Persaingan peran negarawan dengan agamawan
- Tokoh agamawan berkedudukan pada stratifikasi teratas
- Kepentingan agama diutamakan
- Pembangunan negara sama dengan pembangunan agama
IDEOLOGI AGAMA DALAM ASPEK :
ü Aspek
Politik Hukum :
1.
Teokrasi
2.
Kitab Suci sebagai dasar hukum
3.
Pemaksaan agama penguasa terhadap individu
ü Aspek
Ekonomi :
1.
Tergantung pada pertanian perdagangan yang ditentukan
oleh alam dan keadaan alam ditentukan oleh Tuhan
ü Aspek Agama
:
1.
Setiap individu harus beragama dan menjalankan ibadah
agama kepada Tuhannya karena Tuhan adalah temoat bergantung semua makhluk
ü Aspek
Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat
1.
Kemuliaan individu dan masyarakat dimulai dari tingkat
keimanannya dimata Tuhan sebagaimana diamanahkan lewat kitab-Nya.
Contoh
Negara Penganut Ideologi Agama :
Saudi Arabia
& Iran berdasarkan Islam dan Vatikan Roma berdasarkan Kristen.
2.
IDEOLOGI LIBERALISME
Liberalisme adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks
masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan
dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam
suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini
bersifat statis dan sukar berubah.
Ciri-ciri ideologi liberalisme
1. Demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan
intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan
kebebasan pers.
3. Pemerintah
hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat
hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan
diri sendiri.
4. Kekuasaan
dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia
apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia. 6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..
Kelebihan
& Kekurangan Ideologi Liberalisme :
ü KELEBIHAN
IDEOLOGI LIBERALISME
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu
komando dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki
sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam
perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju karena
kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu
tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena
setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan
6. Kontrol sosial dalam sistem pers
liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam
media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada
perseorangan lembaga atau pemerintah.
7. Masyarakat dapat memilih partai politik
tanpa ada gangguan dari siapapun.
ü KEKURANGAN
IDEOLOGI LIBERALISME
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan.
Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau
majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari
pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi
mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin
makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan
masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi
5. Karena penyelenggaran pers dilakukan
oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol.
Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif
menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
IDEOLOGI
LIBERALISME DALAM ASPEK :
ü Aspek Hukum
:
1.
Demokrasi liberal
2.
Hukum untuk melindungi individu
3.
Dalam politik mementingkan individu
ü Aspek
Ekonomi :
1.
Peran negara kecil
2.
Swasta mendominasi
3.
Kapitalisme
4.
Monopolisme
5.
Persaingan bebas
ü Aspek Agama
:
1.
Agama urusan pribadi
2.
Bebas beragama
3.
Bebas memilih agama
4.
Bebas tidak beragama
ü Aspek
Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :
1.
Individu lebih penting daripada masyarakat
2.
Masyrakat diabdikan bagi individu
Contoh
Negara Penganut Ideologi Liberalisme :
Beberapa Negara di Benua Amerika
yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil,
Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama,
Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.
3.
IDEOLOGI KOMUNISME
Komunisme
merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai reaksi dari kapitalisme.
Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan Leninisme. Dengan begitu,
Komunisme adalah Marxisme-Leninisme. Karl Marx, pencetus Marxisme menganggap
negara sebagai susunan golongan masyarakat yang dibentuk untuk menindas
golongan lain. Pemilik modal menindas kaum buruh. Menurut Karl Marx, kaum buruh
perlu membuat revolusi (perubahan secara mendadak) untuk merebut kekuasaan
negara dari golongan kapitalis dan borjuis (orang-orang kaya). Dengan cara ini,
kaum buruh akan menjadi penguasa dan dapat mengatur negara.
ü Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme :
v Hak milik pribadi atas
alat-alat produksi.
v Dalam mencapai kesejahteraan
menghalalkan segala cara, dengan tindakan revolusioner.
v Meningkatkan kesejahteraan
rakyat dengan cara diktator proletariat, terutama pada masa-masa peralihan
(transisi).
v Negara hanya diperlukan
untuk sementara waktu saja, selama belum mencapai kesejahteraan.
Kelebihan
& Kekurangan Ideologi Komunisme :
ü KELEBIHAN
IDEOLOGI KOMUNISME
1. Karena perekonomian sepenuhnya
ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi,
pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan
produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan
dengan lancer.
3. Relatif mudah melakukan distribusi
pendapatan.
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena
kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
5. Tidak ada pembagian kelas apapun
ketimpangan yang ada
ü KEKURANGAN IDEOLOGI KOMUNISME :
1. Pers dijadikan alat propaganda oleh
pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
2. Mematikan inisiatif individu untuk
maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan
masyarakat
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan
dalam memiliki sumber daya.
IDEOLOGI
KOMUNISME DALAM ASPEK :
ü Aspek Hukum
:
1.
Demokrasi rakyat
2.
Berkuasa mutlak satu parpol
3.
Hukum untuk melanggengkan komunis
ü Aspek
Ekonomi :
1.
Peran negara dominan
2.
Demi kolektivitas berarti demi negara
3.
Monopoli negara
ü Aspek Agama
:
1.
Agama candu masyarakat
2.
Agama harus dijauhkan dari masyarakat
ü Aspek
Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :
1.
Individu tidak penting
2.
Masyarakat tidak penting
3.
Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting
Contoh
Negara Penganut Ideologi Komunisme :
Ideologi
komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada
tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah
ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea Utara,
Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
4.
IDEOLOGI SOSIALISME
Sosialisme
merupakan suatu paham yang menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia
dan mengutamakan segala aspek kehidupan bersama manusia (humanitarian).
Kepentingan bersama dan kepentingan individu harus dikesampingkan. Negara harus
selalu campur tangan dalam segala kehidupan, demi tercapainya tujuan negara.
Kesengsaraan kaum buruh akibat penindasan kaum kapitalis menimbulkan pemikiran
para cendekiawan untuk mengusahakan perbaikan nasib. Sebagai mana kapitalisme,
sosialisme merupakan paham ekonomi yang didasarkan pada filsafat materialisme dan atheisme. Ia
lahir sebagai antithesis terhadap kapitalisme. Jika kapitalisme lebih
mementingkan kaum bermodal atau majikan, maka sosialisme membela kaum buruh.
Untuk mewujudkan cita-citanya ia membangun manifesto dan memasuki wilayah
politik yang kemudian mendirikan partai komunis (karenanya ideologi ini sering
juga disebut komunisme).
Adapun ciri
khas sosialisme sebagai berikut :
a. Hak milik pribadi atas alat-alat produksi
mesin diakui secara terbatas.
b. Mencapai kesejahteraan dengan cara damai
dan demokratis.
c. Berusaha meningkatkan kesejahteraan
rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara bertahap.
d. Negara diperlukan selama-lamanya.
Kelebihan & Kekurangan Ideologi Sosialisme :
ü KELEBIHAN IDEOLOGI SOSIALISME
1. Menciptakan masyarakat sosialis yang
dicita-citakan dengan kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara
kekerasan dan revolusi.
2. Permasalahan seyogyanya di selesaikan
dengan cara demokratis.
3.
Luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruk
secara bertahap
ü KEKURANGAN IDEOLOGI SOSIALISME
1.
Pernyataan perang Sosialisme terhadap keinginan
individu yang telah memuncak dalam kepemilikan harta guna menghidupi keluarga
dan anak-anaknya sebagai bentuk kasih sayang demi kehidupan mereka di masa
depan.
2.
Penentangan sosialisme terhadap agama dengan alasan
agama mengakui kepemilikan pribadi dan swasta serta menerima kenyataan adanya
perbedaan strata sosial dalam masyarakat, agama juga menentang teori
materealistis kaum sosialis dalam hidup yang hanya menjadikan manusia sebagai
alat yang dipekerjakan dengan jaminan makanan, minuman, sandang dan tempat
tinggal sebagai upah dari pengorbanannya terhadap negara.
3.
Sosialisme menyia-nyiakan potensi anak bangsa dan
tidak memanfatkan kapabilitas mereka demi meningkatkan hasil produksi dan
peningkatan hasil devisa negara. Padahal kondisi tersebut bisa saja diwujudkan
dengan menjanjikan mereka penghasilan tambahan bagi anak-anak dan keluarganya .
Di negara sosialis, kebutuhan warga negaranya sangat dibatasi pada kebutuhan
pokok semata, ini menyurutkan semangat mereka untuk meningkatkan produksi dan
pengorbanan terhadap bangsa.
4.
Kesewenang-wenangan birokrasi yang menjadi tembok
penghalang bekerja dan berproduksi, pemerintah menetapkan kebijakan-kebijakan
guna menjamin pengawasan aset negara serta penjagaan dari pemborosan dan
perampasan. Karena ketatnya pengawasan dan kalkulasi, mengakibatkan pekerjaan
menjadi susah. Pasalnya, kekhawatiran para pejabat yang diberi tanggung jawab
bila dijatuhi sanksi hukum ketika melakukan kesalahan pengawasan dan kalkulasi.
Kondisi ini mendorong pejabat yang berwenang memberikan wewenangnya pada
pejabat lain agar dia lepas dari tanggung jawab yang dibebankan padanya,
meskipun demi kepentingan dan kelancaran pekerjaan. Natijahnya, pekerjaan
diselesaikan dengan memakan waktu lama, produksi turun, kualitas barang
berkurang dan sektor publik semakin merugi .
5.
Sosialisme terpaksa menggunakan bahasa-bahasa
kekerasan dalam menjalankan prinsip-prinsipnya, memakai sistem korespondensi
dan spionase serta melemparkan tuduhan-tuduhan atas dasar praduga. Semua ini
membentuk karakter warga negara yang selalu bimbang, ragu, takut dan selalu merasa
diawasi gerak-geriknya. Pada gilirannya, membuat mereka selalu ingin
mengisolasi diri karena takut pada pemerintah. Dalam iklim kelam semacam ini,
tersembunyi sumber aset nasional dan aktifitas investasi menurun serta membuka
peluang bagi kaum hipokritis dan orang-orang yang mengeksploitasi kesempatan
dalam kesempitan guna menduduki jabatan-jabatan penting, sementara rakyat sipil
sering menjadi korban kezhaliman.
6.
Sosialisme terkait erat dengan ketajaman politik
internal yang berjuang mengokohkan sistem sosialis dan menjaga
kesinambungannya, makanya negara menguasai berbagai jenis media informatika
berupa radio, surat kabar dan majalah-majalah yang didalamnya menulis tentang
rancangan agenda pengawasan ketat terhadap warga negara sebagai tindakan preventif
terhadap kemunculan gagasan dan kegiatan-kegiatan yang menentang sistem
sosialis. Tekanan media massa terasa sangat kental dalam membentuk pola pikir
warga negara sesuai keinginan pemerintah. Keberhasilan ini dilengkapi dengan
penerbitan buku-buku dan selebaran-selebaran periodik yang berisi pesan-pesan
sosialis dan dibagikan pada setiap individu warga negara serta kaum intelek.
Akibatnya kebebasan dan pemikiran menjadi terkekang.
7.
Politik internal sosialisme yang membela dan
mempublikasikan prinsip-prinsip mereka ke negara-negara lain, loyalitas dalam
negara sosialis diartikan sebagai upaya membantu negara-negara sosialis lain
dan ikut memerangi lawan-lawan politik mereka. Kerjasama ini hingga mencapai
level penopangan kekuatan materi dan non materi.
8.
Penyimpangan nyata dari prinsip dan penerapan
Sosialisme: Hitler menamakan partainya dengan Partai Sosialis NAZI, Musellini
menamakan partainya dengan Partai Sosialis Fasisme, Pemerintah Inggris yang
menganut paham liberalisme mengakui negaranya sebagai negara sosialis, Perancis
dipimpin partai sosialis, Rusia pernah menjadi benteng sosialisme, China
kebangsaan sosialis, Yugoslavia pernah menganut paham sosialisme.
Contoh
Negara Penganut Ideologi Sosialisme :
Pengaruh ideologi sosialisme
mencakup sampai ranah internasional. Tidak hanya negara-negara Barat yang sudah
yang menganutnya seperti, negara-negara di Eropa barat laut dan tengah( Inggris dan
Skandinavia ), Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Namun di
negara berkembangpun ideologi sosialisme juga dianut oleh beberapa negara,
yaitu antara lain India, Afrika, Israel,Uruguay, Mesir, Aljazair, dan Birma.
Perkembangan paham ini juga di
negara-negara seperti Rusia, Cina, Cekoslovakia, Hongaria, Bulgaria,
Polandia, Jerman Timur, Rumania, Yugoslavia, Albania dan Kuba.
Sementara itu, di masa pascakemerdekaan, negara-negara Islam banyak
menggandrunginya, seperti Mesir, Irak, Syiria, Palestina, Yordania,
Tunisia, Indonesia, dll. Namun, setelah runtuhnya di beberapa negara
asal dan disusul dengan usainya Perang Dingin, maka sosialisme di
negeri-negeri Islam kurang populer, atau mengalami modifikasi dengan
kapitalisme atau yang lain.
5.
IDEOLOGI FASISME
Fasisme
merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara menyeluruh,
tanpa adanya demokrasi. Paham ini menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang
rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme merupakan suatu sikap
nasionalisme yang berlebihan.
Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :
ü Mengingkari
derajat kemanusiaan, Bagi fasisme, keberadaan pria melebihi wanita, militer
melebihi sipil, anggota partai melebihi bukan anggota partai, bangsa satu
melebihi bangsa lain, dan yang kuat harus melebihi yang lemah. Dengan demikian,
fasisme tidak mengakui adanya persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih
mengutamakan kekuatan.
ü Ketidakpercayaan
pada kemampuan nalar, Keyakinan yang berkelebihan merupakan sesuatu yang sudah
tentu benar.
ü Pemerintahan
oleh kelompok elit, Pemerintahan harus dipimpin oleh beberapa orang elit. Jika
muncul pertentangan pendapat, keinginan elit yang berlaku.
ü Perilaku
bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika ada yang berusaha menentang
kekuasaan negara, maka dianggap musuh yang harus dimusnahkan. Menurut ideologi
ini, kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang, bukan pada
kebenaran yang sebenarnya.
ü Totalirisme,
Fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kaum yang dianggap lebih rendah,
seperti wanita. Pengawasan yang ketat selalu dilakukan. Totalirisme memakai
cara kekerasan.
ü Rasialisme
dan imperialisme, Fasisme menganggap ras mereka lebih unggul daripada ras lain.
Oleh karena itu, ras lain harus tunduk dan dikuasai.
ü Menentang
hukum dan keterlibatan internasional, Fasisme memilih perang sebagai posisi
tertinggi dalam peradaban manusia.
Kelebihan
& Kekurangan Ideologi Fasisme :
·
KELEBIHAN IDEOLOGI FASISME
a. Memiliki rasa kesatuan nasional.
b. Memiliki tingkat pengawasan dan
kedisiplinan yang tinggi.
c. Dapat mengambil keputusan pemerintahan
yang cepat
d. Pemerintahan dipegang oleh Orang yang
Ahli.
e.
Adanya sikap-sikap nasionalisme
f.
Aborsi dan
Homoseksualitas mendapat tentangan keras dalam kebijaksanaan negara.
g.
Kontrol terhadap Mass Media - Media dikontrol secara
langsung
oleh
Pemerintah, atau dikontrol secara tidak langsung melalui peraturan
pemerintah,
atau lembaga sensor yang kuat.
·
KEKURANGAN IDEOLOGI FASISME
1. paham yang
mengedepankan bangsa sendiri
2. memandang
rendah bangsa lain.
3. Tidak
percaya dengan adanya kemampuan nalar
4. Mempunyai
keyakinan yang fanatik dan dogmatik
5. Pengingkaran
terhadap derajat –derajat kemanusiaan
6. Adanya
pendiskriminasian antar individu
7. Menolak
konsep persamaan tradisi yang berdasarkan aspek kemanusiaan
8. Kode
perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan pemerintahan harus
dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota
masyarakat.
9. Jika ada
pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.
10. Adanya
pengawasan yang sangat ketat bagi anggota masyarakat
11. Bagi kaum
penentang kekuasaan maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan
seperti pembunuhan dan penganiayaan.
12. Dalam suatu
negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat
memaksakan kekerasan kepada rakyatnya.
13. Tidak
memandang dan menghargai hak asasi manusia
14. Pemberian
kekuatan lebih pada Militer , Tentara
dan Militer mendapat posri yang lebih dari pemerintah
15. Korupsi dan
KKN yang merajalela
Contoh
Negara Penganut Ideologi Fasisme :
Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme
adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.
6.
IDEOLOGI PANCASILA
Pancasila
adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti lima
dan śila berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila
sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif
penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai
sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai golongan
masyarakat di Indonesia.
Kelebihan
& Kekurangan Ideologi Pancasila :
·
KELEBIHAN IDEOLOGI PANCASILA
1. Mencakup nilai – nilai positif yang
diambil dari berbagai ideology
2. Menutup kelemahan dari kedua ideology
yang bertentangan.
3. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
4. Bersifat fleksibel yang artinya
mengikuti perkembangan zaman.
·
KEKURANGAN IDEOLOGI PANCASILA
1.
Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda.
IDEOLOGI PANCASILA DALAM ASPEK :
ü Aspek
Politik Hukum :
1.
Demokrasi pancasila
2.
Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan
individu dan masyarakat.
ü Aspek
Ekonomi :
1.
Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan
lain-lain yang merugikan masyarakat.
ü Aspek Agama
:
1.
Bebas memilih salah satu agama
2.
Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
ü Aspek
Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :
1.
Individu diakui keberadaannya
2.
Hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S
(Selaras, Seimbang, Serasi)
3.
Masyarakat ada karena ada individu-individu
Contoh
Negara Penganut Ideologi Pancasila :
Negara yang menganut ideologi
pancasila adalah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar