MANUSIA DAN KEGELISAHAN - PAPER XV
ILMU
BUDAYA DASAR
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
PAPER
XV
Rumusan Masalah:
1.
Pengertian Kegelisahan
2.
Macam-macam Kecemasan yang dialami
manusia
3.
Sebab-sebab Kegelisahan
4.
Contoh Kegelisahan
5.
Cara Mengatasi Kegelisahan
6.
Pengertian Keterasingan
7.
Pengertian Kesepian
8.
Sebab-sebab Kesepian
9.
Contoh Orang yang dilanda Kesepian
10.
Pengertian Ketidakpastian
11.
Sebab-sebab Ketidakpastian
12.
Kesimpulan
1.1 PENGERTIAN
KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang,
tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari
gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik
itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan
mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan
kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya,
duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu,
malas bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga
diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan
atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan
kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
1.2 MACAM
KECEMASAN YANG DIALAMI MANUSIA
·
Kecemasan Obyektif.
Kecemasan tentang
kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu
bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan
seseoarang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya
kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang
mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan
benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah
dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya,
karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu terjadilah kemudian apa
yang disebut stress. Contoh kenyataan yang dialami seseorang seperti
kecemasan yang dialami seorang anak kecil yang mendapat perlakuan kejam dari
ayahnya. Mungkin ia selalu cemas ketika berhadapan dengan orang yang seusia
ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik, karena ia mendendam,
maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.
·
Kecemasan Neorotis (Syaraf).
Kecemasan ini timbul
karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud,
kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam yakni :
1. Kecemasan
yang timbul karena penyesuaian hati dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena
orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri,
sehingga menekan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari
seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2. Bentuk
ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah,
bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang
ditakutannya. Misalnya seorang anak gadis takut memegang benda yang terbuat
dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis,
ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya, satu untuk
dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon
adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang
didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan bola karet.
3. Rasa
takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara
tiba – tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan
merdekan diri yang bertujuan membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang
sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh id
meskipun ego dan superego melarangnya. Misalnya seseorang yang tidak bisa
menyanyi atau berbicara didepan umum, sehingga ia merasa gelisah, gemetar, dan
hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau bernyayi.
·
Kecemasan Moril
Kecemasan moril
desebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam – macam emosi
antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu
merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasakan
konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki
itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat – sifat seperti itu adalah sifat
yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut,
cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya sesorang yang merasa dirinya kurang
cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara
itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan – kawannya
lebih diniai sebagai lawan. Ketidak mampuannya menyamai kawan – kawannya
demikian menimbulkan kecemasan moril.
1.3 SEBAB-SEBAB
KEGELISAHAN
Apabila kita kaji,
sebab-sebab orang gelisah adalah karena
pada hakekatnya orang takut kehilangan
hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman
dari luar maupun dari dalam.
Contoh :
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
1.4 CONTOH
KEGELISAHAN
1.5 CARA
MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini
pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri,
yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan
sikap tenang kita dapat berpikir tenang,
sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk
digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan
yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tarna, kita
tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). akibat yang paling buruk
yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan
terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya.
Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan
ditimbulkan oleh kecernasan tersebut dan bila kita
tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena
tidak semua pengalaman di dunia ini
menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang
hati niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita.
Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling
ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita
pasrahkan nasib kita sepenuhnya
kepada-Nya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah
Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan
Maha Pengampun.
1.6 PENGERTIAN
KETERASINGAN
Keterasingan berasal
dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal
orang. sehingga kata
terasing berarti, tersisihkan
dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain. atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan
dari pergaulan,terpencil atau
terpisah dari yang
lain.
Terasing
atau keterasingan adalah
bagian hidup manusia.
Sebentar atau lama
orang pemah mengalami hidup
dalarn keterasingan, sudah
tentu dengan sebab
dan kadar yang berbeda
satu sarna lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,
sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
Perilaku
yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam
masyarakat, sifatnya bertentangan
dengan atau menyentuh
nilai-nilai kemanusiaan. Hal
itu akan merugikan
harta, nama baik,
martabat, harga diri orang
lain. Karena itu orang yang berbuat
itu dibenci oleh masyarakat dan
berada dalam keterasingan. Perbuatan itu
misalnya mencuri, memperkosa,
mengganggu istri orang, menghina orang,
sombong.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh
anggota masyarakat, ataupun oleh
institusi yang diciptakan oleh
masyarakat kepada si pelaku.
Maksudnya supaya si pelaku ini tidak
merugikan orang lain lagi
atau membuat gelisah orang
lain. dan si pelaku
dapat menjadi sadar, sehingga
dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan
nilai-nilai kemasyarakatan itu.
Kesadaran itu mungkin dapat
terjadi apabila orang
itu terasing yang membuat
ia gelisah.
Keterasingan yang
dipaksakan oleh manusia
lain dalam masyarakat misalnya,
tidak simpati, tidak mau berurusan,
tidak mau mendekati, tidak mempedulikan,
memboikot, bahkan mengisolasi
di pelaku. Apabila
dengan perilaku masyarakat
ini masih tidak
mempan menyadarkan si pelaku itu,
maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh istitusi yang diciptakan
masyarakat misalnya pengadilan.
Orang
yang bersikap angkuh,
sombong. besar kepala,
tidak menghonnati orang
lain selalu akan tersisih dari
pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam
ini tidak disenangi dan
dibenci oleh masyarakat.
Orang lain akan merasa tersentuh
nilai-nilai kemanusiaannya
apabila bergaul dengan
orang angkuh, sombong.
dan tidak menghonnati orang lain.
Karena itu ia dibenci orang lain.
sehingga membuat ia dalam
keterasingan.
Dalam karya sastra Abdul Muis yang
berjudul “Salah Asuhan”,
Hanafi yang berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong,
angkuh, tak menghonnati orang
lain. Ia menganggap rendah
dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga
ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh
masyarakat sekitarnya. Dikalangan
teman-temannya sendiri ia dibenci
dan dijauhi karena
sifatnya yang
membeda-bedakan teman-temannya. Ini terbukti
ketika ia bersama istrinya
Corrie de Busye mengadakan pesta
makan malam di rumahnya di
Jakarta. dengan mengundang teman-temannya tetapi
yang diundang hanya
ternan-ternan tamatan sekolah di
Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak
disenangi oleh teman-temannya. sehingga
tak seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan Corrie
istrinya dalam keterasingan.
Kekurang
yang ada pada diri seseorang
dapat juga membuat keterasingan.
Dalam hal ini bukan
masyarakat yang membuat
orang itu terasing. melainkan
dirinya sendiri karena ketidak mampuan
atau karen a membuat
kesalahan. Ketidakmampuan atau
kesalahan ini berpengaruh pada
nama baik atau
harga diri atau
martabat orang yang
bersangkutan. Ketidakmampuan
disini meliputi kekurangan
ilmu pengetahuan yang
dimiliki ataupun
ketidakmampuan fisiko Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belurn
sampai pada taraf tertentu yang dihadapinya sekarang.
Dengan demikian orang
yang bersangkutan tidak
japat menyesuaikan diri
dengan masyarakat ilmiah
yang dihadapinya Karena itu ia merasa
gelisah, terasing.
Kesalahan yang dibuat
seseorang juga dapat membuat
orang itu dalam keterasingan, dan karena
itu ia merasa gelisah.
1.7 PENGERTIAN
KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi
yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti
merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang pemah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia,
lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang
dan kasus penyebabnya.
Kesepian
adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh
hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak
menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang
menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian
adalah pengalaman subjektif.
Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan
sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas
isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan
sosial.
Sebagai makhluk sosial, rasanya tidak ada orang yang ingin kesepian, tanpa punya sahabat tempat berbagi perasaan atau juga tidak punya keterikatan emosional dengan pasangan. Orang-orang yang kesepian cenderung menilai dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak dicintai. Akhirnya ia pun tidak nyaman berada di lingkungan mana pun.
Selain mendatangkan penyakit, kesepian yang dirasakan seseorang juga bisa membuatnya kedinginan dan mudah terserang flu. Menurut peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, orang-orang yang merasa dirinya terasing sering merasa kedinginan di sebuah ruangan bila dibandingkan dengan orang yang bahagia.
Sebagai makhluk sosial, rasanya tidak ada orang yang ingin kesepian, tanpa punya sahabat tempat berbagi perasaan atau juga tidak punya keterikatan emosional dengan pasangan. Orang-orang yang kesepian cenderung menilai dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak dicintai. Akhirnya ia pun tidak nyaman berada di lingkungan mana pun.
Selain mendatangkan penyakit, kesepian yang dirasakan seseorang juga bisa membuatnya kedinginan dan mudah terserang flu. Menurut peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, orang-orang yang merasa dirinya terasing sering merasa kedinginan di sebuah ruangan bila dibandingkan dengan orang yang bahagia.
1.8 SEBAB-SEBAB
KESEPIAN
Penyebab Kesepian
Ada empat penyebab dasar dari kesepian.
·
Penyebab pertama adalah transisi
kehidupan. Transisi yang menyebabkan perubahan sehingga kita merasa kesepian.
Menjadi tua kemudian ditinggalkan anak dapat menciptakan kesepian dalam hidup.
Berganti pekerjaan, sakit keras, pensiun, dapat menimbulkan kesepian. Setiap
pengalaman baru yang kita hadapi dapat menimbulkan kesepian. Yang membuatnya
lebih buruk, kita cenderung mengisolasikan orang-orang yang sedang sekarat.
·
Penyebab kedua adalah keterpisahan.
Ketika kita diisolasi dalam pengertian terpisah dari teman-teman dekat,
terpisah dari keluarga anda (dikarenakan karier, praktek kuliah, wajib militer,
atau alasan lainnya) itu dapat menyebabkan kesepian. Apalagi mereka
yang sulit diakses oleh alat komunikasi apapun. Sungguh mereka akan bisa
merasakan kesepian. Keterpisahan lainnya adalah perceraian/putus hubungan. Ini
juga penyumbang besar masalah kesepian dalam masyarakat.
·
Penyebab ketiga adalah
direndahkan/dipermalukan. Dalam dunia pekerjaan, dunia pendidikan atau dalam
relasi sosial dengan orang lain, bila mendapatkan ucapan yang merendahkan atau
dipermalukan di depan umum akan menimbulkan rasa kesepian yang dalam. Kita
merasa diserang dan kita merasa sendirian karena tidak ada yang membela.
Melewati pengalaman seperti ini menimbulkan perasaan kesepian yang menyakitkan.
Godaan terbesar dari orang yang merasakan kesepian dalam kondisi ini adalah
menarik diri dan membangun tembok anda sendiri. Tetapi, justru dengan melakukan
hal ini hanya akan membuat orang ini semakin kesepian.
·
Penyebab keempat dari kesepian adalah
penolakan. Kita merasa sakit hati, tidak dianggap, tidak berguna, tidak
bisa diandalkan, tidak dicintai dan lain sebagainya.
1.9 CONTOH
ORANG YANG DILANDA KESEPIAN
·
Setelah anaknya menikah dan tidak
tinggal lagi bersama Ibu Ani. Ibu Ani sangat merasa kesepian.
·
Para pedagang mengeluh karena sedang
resesi ekonomi, pembeli kurang sekali dan pasar tampak sepi.
·
Karena pak mamat dan bu mamat kurang
bergaul dan turun hujan lebat saat resepsi perkawinan anaknya maka tampak sepi.
1.10PENGERTIAN
KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal
dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian
artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu
semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian
disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
1.11
SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak
dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam
berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan
pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang barn. Kalau toh ia dapat
berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan
tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar,kehilangan
pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir
dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa,
yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya
tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh:
Seorang pedagang yang maju pesat, pada
suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu
tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
lalah rasa ketakutan yang tak
terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui
sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
lalah adanya keragu-raguan tentang apa
yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh:
a.Keinginan untuk mengambil barang
(mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin
membeli, mampu juga dia (kleptomania)
b.Keinginan minum minuman keras. Orang
itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan
minumnya tak dapat dibendung.
4. Histeria
lalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh
tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf,
tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya
makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan
keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung
jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya
siapa itu ? .. itu kan bukan Kang Bakri !”
semua orang yang ditanya diam. Akhimya
dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang
laut)
5. Delusi
Menunjukkan pikiran
yang tidak beres, karena berdasarkan
suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak
ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada
tiga macam, yaitu :
a. Delusi persekusi :
menganggap keadaan sekitamya jelek.
Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak
mau mengenal tetangga kiri kanan karena
menganggap jelek.
b. Delusi keagungan :
menganggap dirinya orang penting dan
besar. Orang seperti itu biasanya gila
honnat Menganggap orang-orang disekitamya sebagai
orang-orang tidak penting. Akhimya semua orang
menjauhi juga.
c. Delusi melancholis : merasa
dirinya bersalah, hina,
dan berdosa. Hal ini dapat
mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements,
hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak
terkuasa lagi.
Contoh:
Pak Joyo orang kampung pada suatu
hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta
kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat
dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab,
mulutnya gemetar. Akhimya jaksa tak
memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
6. Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa
rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga
berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinai orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya,
sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu
menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu
dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat
menahan rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tenentu
seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. lni
nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu
makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan
darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan
gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau
berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan
menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak
mau berbicara, diam seribu bahasa, tennenung,
menyendiri.
1.12 KESIMPULAN
Dari uraian mengenai
MANUSIA dan KEGELISAHAN, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan
merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan segala
latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah
sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Apabila manusia tidak bisa
menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah
kegelisahan. Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak
ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik
yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah
kegelisahan. Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian,
dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama
lain. Untuk mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai agama seperti bersikap
Qana’ah (berpikir positif) sehingga ketidaktenangan dan ketidaksabaran alias
kecemasannya dapat dikurangi dengan berdo’a kepadaTuhan serta berusaha keras
untuk mengatasi hal-hal yang membuatnya menjadi gelisah.
Komentar
Posting Komentar