#SIP C. Artificial Intelligence & Expert System
ARTIFICIAL
INTELLIGENCE & EXPERT SYSTEM
1.
Sejarah
Artificial Intelligence dan Expert System
Ø Artificial
Intelligence (AI)
Program kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence pertama kali di bangun pada tahun 1951, pada tahun itu
merupakan masa-masa periode penciptaan Artificial
Intelligence. Pada saat itu program Artificial Intelligence pertama kali di ciptakan untuk menjalankan sebuah
mesin bernama Ferranti Mark 1. Proses penciptaan itu di lakukan di University of Manchester.
Kemudian pengembangan Artificial Intelligence
berlanjut pada program yang di tulis oleh Christopher Strachey untuk
menjalankan sebuah permainan catur, dimana papan permainan catur itu dapat
berjalan otomatis dan mampu bermain melawan manusia dengan kecerdasan yang
dimilikinya sendiri.
Kemudian pada tahun 1956 di konferensi
pertamanya John McCharthy membuat istilah “Kecerdasan Buatan” atau Artificial Intelligence untuk konsep algoritma teknologi ini. Selain itu dia juga
menciptkan bahasa pemrograman Lips,
yang kemudian algoritma kecerdasan buatan kembali di kembangkan oleh Alan
Turing seorang pakar kecerdasan buatan yang namanya tetap ada sampai sekarang. Alan
Turing memperkenalkan sebuah metode untuk mengoperasikan test perilaku cerdas
yang ia beri nama ‘Turing Test’.
Bidang penelitian Artificial
Intelligence (AI) modern dibentuk pada konferensi di kampus Darthmouth
College pada musim panas 1956, yang kemudian akan menjadi pemimpin
penelitian-penelitian tentang AI selama beberapa dekade, terutama John
McCartney, Marvin Minsky, Allen Newel dan Herbert Simon yang mendirikan
laboratorium AI di MIT, CMU dan Stanford.
Pada tahun yang sama, program komputer AI
pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic
Theorist yang terbatas untuk berpikir (menimbulkan teorema-teorema
kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebutGeneral
Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan
segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama
kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh
aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS.
Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI
telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid (dalam McLeod dan Schell,
2008). Bidang-bidang yang termasuk dalam kecerdasan buatan antara lain ialah:
Penglihatan Komputer (Computer Vision), Pengolahan Bahasa Alami (Natural
Language Processing), Robotika (Robotics), Sistem Syaraf Buatan (Artificial
Neural System), dan Sistem Pakar (Expert System).
Jadi, menurut Minsky (dalam Kusrini, 2006),
Artificial Intelligence adalah suatu
ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang
dilakukan oleh manusia.
Ø Expert
System (ES)
Menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrini,
2006), Sistem Pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer
yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan
masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang
tersebut.
Menurut Kusrini (2006), Expert System atau sistem pakar
dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi
oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan
menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini
adalah general purpose problem-solver
(GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell,
John Cliff Shaw, dan Herbert Alexander Simon dari logic theorist yang merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan
mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju expert
system (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan
untuk mengubah situasi awal menjadi state
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi
pergantian dari program serba bisa (general-purpose)
ke program yang spesialis (special-purpose)
dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan
kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi
berikut : GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES
yang berunjuk kerja tinggi. Pemecahan masalah manusia adalah baik hanya jika
beroperasi dalam domain yang sangat
sempit. ES harus di-update secara
berkala untuk informasi baru. Update
semacam ini dapat efisien apabila menggunakan representasi pengetahuan berbasis
rule.
Masalah yang kompleks membutuhkan
pengetahuan yang banyak sekali tentang area masalah. Pada pertengahan tahun
1970-an, beberapa ES mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci yang dipelajari
saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan spesifik yang
dimilikinya, bukan dari formalisme-formalisme khusus dan pola penarikan
kesimpulan yang digunakannya.
Awal 1980-an, teknologi ES yang mula-mula
dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil,
khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric).
Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan
telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar untuk melakukan
diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberi
nama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis
penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi
antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara
detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang
spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter,
MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang
lain.
2.
Hubungan
Artificial Intelligence & Kognisi
Manusia
Baik pengguna komputer maupun pengguna smartphone
saat ini sebenarnya sudah sangat sering berhubungan dengan teknologi kecerdasan
buatan, karena hampir semua perusahaan raksasa teknologi sudah menerapkan
teknologi kecerdasan buatan di dalam produknya guna mempermudah pelayanan dan
membantu kinerja dari sistem yang mereka ciptakan.
Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang
dimiliki oleh individu. Selama hampir seribu tahun, banyak orang yang
memimpikan untuk menciptakan sesuatu yang bisa didefinisikan mirip manusia,
atau lebih sering disebut AI. Program komputer bekerja lebih efektif daripada
pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukan hal-hal yang nyata
meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan banyak masalah dengan
begitu mudah dan kita dapat mengetahui hasilnya dengan akurat daripada
penghitungan manual yang dilakukan manusia sendiri. Seperti apapun
hebatnya program komputer itu program itu sendiri diciptakan oleh manusia
juga awalnya yang menggunakan kemampuan kognitif yang dimiliki manusia. Dari
hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa kognisi manusia lebih baik daripada program
komputer, karena program computer sendiri diciptakan oleh manusia yang memilki
akal kecerdasan kognitif manusia itu sendiri.
3.
Expert System (ELIZA, PARRY & NETTALK)
· ELIZA
ELIZA
ditulis di MIT oleh Joseph Weizenbaum antara tahun 1964 dan 1966. ELIZA
merupakan simulasi dari psikoterapi Rogerian, dan dibuat seolah-olah percakapan
antara psikolog dan pasiennya dan dalam hal ini ELIZA berperan sebagai terapis.
ELIZA merupakan chatbotter pertama. Chatbotter merupakan sebuah program
komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu
atau lebih manusia secara audio maupun teks.
· PARRY
Psikiater
Kenneth Colby, Parry Colby, Hilf, Webber dan Kraemer pada tahun 1972, mereka mensimulasikan
seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang
pasien paranoid. Mereka memilih
seorang paranoid sebagai subyek
karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada,
perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa
menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari
kemampuan pemisahan antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
Program
menerapkan model mentah dari perilaku skizofrenia paranoid berdasarkan konsep,
konseptualisasi, dan keyakinan. Hal ini juga diwujudkan strategi percakapan,
dan dengan demikian, PARRY adalah sebuah program yang jauh lebih serius dan
maju daripada ELIZA. Itu digambarkan sebagai “ELIZA dengan sikap”
Pada
awal tahun 1970, PARRY diuji dengan menggunakan variasi dari Turing Test. Sekelompok psikiater yang
berpengalaman menganalisis kombinasi pasien nyata dan komputer yang menjalankan
PARRY melalui teleprinter . Kelompok
lain dari 33 psikiater ditunjukkan transkrip percakapan. Kedua kelompok
kemudian diminta untuk mengidentifikasi mana dari “pasien” yang manusia dan
yang program komputer. Psikiater mampu membuat identifikasi yang benar hanya 48
persen.
Psikiater:
Why are you in the hospital?
Parry : I
shouldn’t be here
Psikiater:
Who brought you here?
Parry : The
police.
Psikiater:
What trouble did you have with the police?
Parry : Cops
don’t do their job.
Psikiater:
What do the do instead?
Parry : Cops
arrest the wrong people
Psikiater:
They arrest the right ones sometimes
Parry : The
law should get those Italian crooks.
Psikiater:
Are you Italian?
Parry : My
background is British but i wash born in this country.
Psikiater: Do
you know any Italian crooks?
Parry : I try
to avoid the underworld
· NETtalk
NETtalk
adalah jaringan saraf tiruan. Yang merupakan adalah hasil penelitian yang
dilakukan pada pertengahan 1980 oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg.
Maksud di balik NETtalk adalah untuk membangun model sederhana yang mungkin
menjelaskan kompleksitas tugas-tugas belajar tingkat kognitif manusia, dan
pelaksanaannya sebagai model koneksionis yang juga bisa belajar untuk melakukan
tugas yang sebanding.
NETtalk
adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks bahasa Inggris yang ditulis
dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi
fonetik untuk perbandingan.NETtalk progam ini jenisnya cukup berbeda,
berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehingga dinamakan NETtalk.
Dalam
program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras- keras. Para
penulis mencatat bahwa belajar membaca melibatkan mekanisme kompleks yang
melibatkan banyak bagian dari otak manusia. NETtalk tidak secara khusus model
tahapan pengolahan citra dan pengenalan huruf dari korteks visual. Sebaliknya,
ia menganggap bahwa surat telah pra-diklasifikasikan dan diakui, dan urutan
surat ini terdiri dari kata-kata tersebut kemudian ditampilkan ke jaringan
saraf selama pelatihan dan selama pengujian kinerja. Adalah tugas NETtalk untuk
belajar asosiasi yang tepat antara pengucapan yang benar dengan urutan tertentu
huruf berdasarkan konteks di mana huruf tersebut akan muncul.
Dengan
kata lain NETtalk belajar untuk menggunakan huruf sekitar fonem saat diucapkan
yang memberikan isyarat untuk pemetaan dimaksudkan fonemiknya
DAFTAR
PUSTAKA
1. Fatta,
H.A. (2009). Rekayasa Sistem Pengenalan Wajah. Yogyakarta: ANDI
2. Kusrini.
(2006). Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI
Komentar
Posting Komentar