#SIP B. Sistem Informasi Manajemen & Sistem Penunjang Keputusan


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN & SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN



1.      Definisi Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Penunjang Keputusan


Menurut Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006), Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Menurut Nuraida (2008), Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang saling bekerja sama—terdiri dari kumpulan orang, alat, serta prosedur—dan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dan berkesinambungan serta dirancang untuk mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang baik dan siap pakai guna menghasilkan perencanaan, implementasi, dan pengendalian manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.


Menurut Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006), Sistem Penunjang Keputusan merupakan sistem yang berfungsi mentransformasi data dan informasi menjadi alternatif keputusan dan prioritasnya.
Turban dan Aronson (dalam Marimin, 2005) mendefinisikan Sistem Penunjang Keputusan sebagai suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak terstruktur.
                                                                                     
2.      Konsep Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Penunjang Keputusan
a.    Sistem Informasi Manajemen
Menurut Marimin, Tanjung, Prabowo (2006), Sistem Informasi Manajemen cenderung berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis komputer (computer base in formation processing) dengan mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan. Sistem ini menggunakan hardware, software, prosedur manual, model manajemen, dan keputusan, serta database. SIM bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar mutu yang telah ditetapkan.
b.   Sistem Penunjang Keputusan
Sungkono dan Eka (2008) menyebutkan bahwa Sistem Penunjang Keputusan menyediakan model analitis atau perangkat analisis data berukuran besar kepada manajer menengah yang menghadapi situasi keputusan semi-terstruktur. Sistem ini mendukung analisis masalah semi-terstruktur dan tidak terstruktur. Kemampuan analisis SPK  didasarkan pada teori atau model yang kuat, digabungkan dengan suatu antarmuka pengguna yang baik yang membuat sistem tersebut mudah digunakan.
Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi. 

3.      Model Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Penunjang Keputusan


Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas. Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Selain itu, data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan. Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.



Seperti gambar diatas, data dan informasi dimasukkan kedalam database dari lingkungan perusahaan. Database juga berisi data yang disediakan SIA. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak :
a.    Perangkat Lunak Penulisan Laporan, menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural seperti COBOL. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan query language dari DBMS atau bahasa pemrograman generasi keempat.
b.    Model Matematika, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. Dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.
c.    Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Mungkin pemecah masalah itu mewakili satu komite atau tim proyek.


4.      Peranan SIM dan SPK dalam Menyelesaikan Masalah di Bidang Psikologi
Keberadaan teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM (employees empowerment) yang erat sekali hubungannya dengan Psikologi Industri dan Organisasi. Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada para pengguna sistem informasi (users), mulai dari staf sampai dengan manajer eksekutif, merupakan salah satu cara lain untuk meningkatkan pemahaman dan fungsi sistem informasi secara optimal. Dengan menghasilkan “produk-produk” yang terbukti dapat membantu para karyawan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya sehari-hari, sistem informasi akan dengan mudah mendapatkan kepercayaan untuk membawa organisasi menuju amsa depan yang lebih baik.

SIM yang terpadu, mampu mentransformasi data menjadi informasi lewat serangkaian cara. SIM bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar mutu yang telah ditetapkan.







DAFTAR PUSTAKA


1.      Marimin. (2005). Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Jakarta: Grasindo 

2.      Marimin., Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen: sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo

3.      Nuraida, I. (2008). Manajemen administrasi perkantoran. Yogyakarta: KANISIUS.

4.      Sungkono, C., & Eka, M.P. (2008). Sistem informasi manajemen. Edisi 10 Book 2. Jakarta: Salemba Empat




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS I : KELEBIHAN & KEKURANGAN 6 IDEOLOGI

MAKNA NILAI SILA-SILA DALAM PANCASILA

TUGAS II : HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 & PASAL-PASALNYA